Pada artikel ke empat ini saya akan mencoba mereview tentang Teknologi Game
khususnya “RPG
(Role Playing Game)”
RPG (Role Playing Game)
Inti dari game RPG adalah kita memainkan peran tokoh khayalan yang biasanya
merupakan tokoh utama dari game tersebut. Tokoh atau karakter yang kita mainkan
ini dapat berubah dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan, misalnya
menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll. Yang
membedakan game RPG dengan game/permainan lainnya adalah game RPG mengajak para
pemainnya untuk menggunakan imajinasi mereka untuk menentukan arah dan hasil
akhir dari game tersebut. Game ini biasanya lebih mengarah ke kolaborasi social
daripada kompetisi. Sehingga pada umumnya para pemainnya tergabung dalam satu
kelompok.
Game RPG
terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- LARP (Live-Action Role-Playing)
permainan RPG
di mana para pemain bisa melakukan gerakan fisik tokohnya oleh si pemain
sendiri, biasanya para pemain memakai kostum dan menggunakan alat-alat yang sesuai
dengan tokoh, dunia dan cerita yang dia mainkan.
- MMORPG(Massively Multiplayer Online Role-Playing Game)
adalah
permainan role-playing game (RPG) yang melibatkan ribuan pemain untuk bermain
bersama dalam dunia maya yang terus berkembang pada saatyang sama melalui media
internet dan jaringan. Salah satu
contoh dari game RPG yang saya bahas di artikel ini adalah Harvest Moon. Saya
mengambil artikel tentang Harvest Moon ini dari http://tukangreview.com/category/game/retro/
karena menurut saya sudah cukup lengkap pembahasan tentang Harvest Moon yang
ada disana.
(Review Ditulis
Di Tahun 2004)
Sejarah Harvest Moon pertama kali berawal di dunia SNES. Game yang di
Jepang bernama Bokojou Monogatari ini langsung menangkap perhatian para gamer
di Jepang karena gameplaynya yang unik dan orisinil. Hanya saja, Harvest Moon
pertama tidak sempat dikenal oleh kalangan luas karena dirilis pada akhir masa
hidup console SNES. Lebih ironis lagi adalah ketika ia masuk ke US pada tahun
1997 ketika semua orang tengah tergila-gila akan kedahsyatan Playstation.
Harvest Moon mencapai masa jayanya di Indonesia (juga dunia) ketika seri
pertamanya dirilis untuk Playstation. Dengan tajuk Harvest Moon: Back to
Nature, game ini menampilkan apa yang nampaknya sangat digemari oleh para wanita
(juga pria) di Indonesia; sebuah game simulasi pertanian dengan tampilan yang
imut – dengan tambahan unsur love simulation dalamnya! Harvest Moon: Back to
Nature pun menjadi salah satu versi tersukses dalam seri ini yang membuat
Natsume tergiur untuk meremake dan merilisnya dalam versi portable di GBA.
Bagaimana performanya?
Konsep portable yang diusung oleh GBA ternyata mampu mewujudkan sebuah
dunia Harvest Moon yang sangat dinamis. Versi GBA dari Harvest Moon memang
memotong sedikit dari versi Playstationnya (disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan dari cartridge mungil GBA), toh hal tersebut ditebus dengan sebuah
iming-iming yang menggiurkan, yakni membawa peternakan kita ke manapun di saku
kita! Bayangkan: kalian sedang bosan di perjalanan tanpa kerjaan, dan kita bisa
langsung menanam dan berkencan. Melanglang buana ke dunia pertanian kita
sendiri di Mineral Town!
Gameplay dari Harvest Moon sebenarnya masih sama. Kita dituntut untuk
menanam berbagai macam sayur mayur di ladang kita, merawat ternak kita, memetik
hasilnya, dan menggaet salah satu dari 5 gadis yang tersedia (6 kalau kita
menghitung 1 gadis spesial) sebagai istri kita. Nampak membosankan? Jangan
salah. Bila kita memang menggemari permainan bertipe simulasi, Harvest Moon
akan memuaskan kebutuhan kita. Kita tidak hanya dituntut untuk berkutat di
tempat pertanian kita – tetapi juga untuk berinteraksi dan bersosialisasi
dengan berbagai karakter di kota kita.
Semula, kita mungkin akan sangat direpotkan dengan tugas ini dan itu dalam
keseharian kita. Tetapi bila kita bersabar dan terus menjalin relasi baik
dengan para sprites, maka dalam waktu singkat kita akan mendapat banyak
pembantu yang siap bekerja bagi kita. Setelah memeras keringat dalam Spring,
Summer, dan Fall (Autumn), maka dalam Winter kita bisa menuai hasilnya dan
mulai bersenang-senang dan mencurahkan waktu untuk menarik perhatian gadis yang
kita sukai. Semuanya bebas sesuai kehendak kita!
Untuk urusan grafis dan suaranya, mungkin Harvest Moon bukanlah yang
terunggul dalam bidangnya. Masih ada Golden Sun ataupun Lunar
Legends misalnya yang memiliki grafis 2D maupun semi 3D yang lebih
mumpuni. Toh, itu tidak berarti Harvest Moon memiliki grafis yang jelek. Hampir
keseluruhan dari grafisnya berasal dari game originalnya – dengan penurunan
kualitas yang tidak berarti. Suara dalam Harvest Moon adalah kelemahan utama
dalam game ini. Sangat repetitif dan membosankan. Bisa jadi ini adalah
satu-satunya hal yang menganggu dalam memainkan game ini. Mendengarkan sebuah
lagu yang sama berulang-ulang selama 30 hari (hampir 10 jam) sebelum berganti
musik yang lain? Membosankan bukan? Oh, dan setelah satu tahun berlalu –
bersiaplah untuk mendengarkan serangkaian lagu yang sama kembali.
Replayability dalam memainkan game ini tergantung dari diri kita sendiri.
Kita lebih suka membangun segala sesuatu dari awal? Game ini memiliki replay
value yang sangat tinggi bila demikian. Kita bisa terus mencoba new game dan
mendapatkan kondisi pertanian yang berbeda. Walau prinsip kita untuk mencapai
kesejahteraan sejatinya sama, kita bisa menggunakan berbagai variasi yang
berbeda untuk melakukannya. Mungkin sekarang kita ingin memfokuskan menjadi
seorang peternak, penambang, atau bahkan penangkap ikan ketimbang seorang
petani? Atau kita sudah bosan dengan istri kita dan ingin memulai dari awal
untuk mencari wanita idaman lain? Pilihannya ada di tangan kita!
Sebaliknya, bagi kita yang ingin terus melanjutkan apa yang kita bina, game
ini tetap bisa berlangsung selamanya. Ending dari game ini adalah ketika kita
menikah dan istri kita menetap di rumah bersama kita. Kita tetap bisa
meneruskan pertanian kita dan membangun sebuah keluarga kecil yang bahagia:
memiliki seorang anak. Tentu saja ada tambahan-tambahan minor lainnya yang bisa
membuat kita terus memainkan game ini, mencari uang, dan berkunjung ke Mineral
Town kapanpun kita mau. It’s like your second home once you get addicted!
Secara keseluruhan, Harvest Moon: Friends of Mineral Town adalah
sebuah game yang sangat unik. Keseluruhan pengalaman yang ditawarkan mengenai kehidupan
di peternakan yang damai masih saja resep yang sukses untuk membuat orang
memainkannya. Saya sangat merekomendasikannya kepada kita yang menyukai game
bertipe simulasi. Sekali kita ketagihan, game ini akan menyedot waktu kita
sampai berpuluh-puluh jam. (Saya harus kecanduan selama 80 jam sebelum akhirnya
bisa berhenti memainkan game ini).
Final Verdict
Gameplay: 8.0
Graphic: 7.0
Sound: 5.0
Replayability & Value: 9.0
Graphic: 7.0
Sound: 5.0
Replayability & Value: 9.0
Overall: 7.5
Game Details
Developer: Marvelous Interactive
Publisher Natsume Co
Genre: Simulation
Developer: Marvelous Interactive
Publisher Natsume Co
Genre: Simulation
Sumber : http://en.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar