Minggu, 02 Oktober 2011

Digital Culture

          Media sosial adalah media untuk interaksi sosial, dengan menggunakan teknik penerbitan sangat diakses dan scalable. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web untuk mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein juga mendefinisikan media sosial sebagai "kelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun di atas fondasi ideologi dan teknologi Web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat pengguna."  Bisnis juga lihat media sosial sebagai media konsumen yang dihasilkan (CGM). Sebuah thread umum berjalan melalui semua definisi media sosial merupakan perpaduan teknologi dan interaksi sosial bagi penciptaan.

            Media sosial, Pemasaran, dan "otoritas sosial"

          Salah satu komponen kunci dalam pelaksanaan pemasaran media sukses sosial adalah membangun "otoritas sosial". Sosial otoritas dikembangkan ketika sebuah individu atau organisasi menetapkan diri mereka sebagai "ahli" di bidangnya, atau bidang, sehingga menjadi "influencer" di lapangan atau area. Hal ini melalui proses "membangun otoritas sosial" bahwa media sosial menjadi efektif. Itu sebabnya salah satu konsep mendasar dalam media sosial telah menjadi bahwa Anda tidak bisa sepenuhnya mengendalikan pesan Anda melalui media sosial tetapi Anda hanya dapat mulai untuk berpartisipasi dalam "percakapan" dengan harapan bahwa Anda bisa menjadi pengaruh yang relevan dalam percakapan itu.

            Namun, partisipasi percakapan harus cerdik dieksekusi karena sementara orang tahan terhadap pemasaran pada umumnya, bahkan mereka lebih tahan terhadap langsung atau terang-terangan pemasaran melalui platform media sosial. Hal ini mungkin tampak kontra-intuitif, tetapi merupakan alasan utama bangunan otoritas sosial dengan kredibilitas sangat penting. Seorang pemasar umumnya tidak dapat mengharapkan orang untuk bisa menerima pesan pemasaran dalam dan dari dirinya sendiri. Dalam laporan Trust Edleman Barometer pada tahun 2008, mayoritas (58%) dari responden melaporkan bahwa mereka paling terpercaya informasi perusahaan atau produk yang berasal dari "orang-orang seperti saya" disimpulkan menjadi informasi dari orang yang mereka percayai. Pada 2010 Trust Laporan, mayoritas beralih ke 64% lebih memilih informasi mereka dari para ahli industri dan akademisi. Menurut Inc Teknologi Brent Leary, "ini kehilangan kepercayaan, dan pergantian atas terhadap ahli dan otoritas, tampaknya bertepatan dengan munculnya media sosial dan jaringan."
  
Friendster (FS), Facebook, Twitter, Google Plus, dan Media Sosial Lainnya

        Ada banyak cara otoritas dapat diciptakan - dan pengaruh dapat dilakukan - termasuk: partisipasi dalam Wikipedia yang sebenarnya memverifikasi konten yang dibuat pengguna dan informasi lebih dari kebanyakan orang sadari, menyediakan konten yang berharga melalui jaringan sosial pada platform seperti Facebook dan Twitter, Google+ penulisan artikel dan distribusi melalui situs seperti Ezine Artikel dan Scribd, dan memberikan jawaban berdasarkan fakta pada "masalah sosial dan situs menjawab" seperti Answers eHow dan Yahoo!. 

Fungsi Jejaring Sosial 

Jejaring social umumnya memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam hal:
  • Memperluas interaksi bedasarkan kesamaan nilai yang dimilki masing – masing individu, kesamaan karakteristik tertentu, ataupun pernah berinteraksi dalam kurun waktu tertentu, ehingga melahirkan nostalgia yang dapat dirasakan bersama.
  • Menambah wawasan atau pengetahuan dengan sarana Information Sharing dan Comment.
  • Pencitraan atau memasarkan diri dalam arti positif, dalam hal ini juga berkaitan dengan prestige dan kemauan untuk updae teknoloi informasi.
  • Media transaksi dan pemikiran dalam hal perdagangan, politik, budaya, bahkan dimungkinkan juga di bidang pendidikan.
  • Dalam eskalasi lebih lanjut bisa juga sarana ini sebagai meia intelejen, pengungkapan berbagai kejahatan hukum, media pertolongan dan sarana Citizen Journalism. Selanjutnya mungkin adalah sebagai media rekreatif atau cuci mata setelah ditempa oleh beratnya beban pemikiran, misalnya melihat film lucu, penemuan baru, permainan game dan lain sebagainya
1. Friendster (FS) 

         Dulu saya sangat bersemangat mendaftar beberapa media sosial pada era kejayaan Friendster (FS). Terus terang saat itu saya dan mungkin sebagian besar pengguna internet bisa dikatakan menggilai FS khususnya dan jejaring sosial pada umumnya. Saya menganggap FS adalah ajang pertamanan yang sangat unik di dunia maya. Waktu itu saya mencoba setiap media sosial baru yang menyamai atau setidaknya berusaha menyaingi FS, ada Tagged, MySpace dan mungkin juga Buzz dan Wave. Saya tidak terlalu ingat dengan nama-nama lain karena pada akhirnya saya hanya mendaftar tetapi tidak pernah aktif meng-update status atau profil di tempat gaul maya selain FS.

2. Facebook  (FB)
       Lalu tiba-tiba menyeruak Facebook (FB). Saat itu sebetulnya saya juga sudah dalam kondisi jenuh menggunakan jejaring sosial serupa FS sehingga menanggapi kehadiran FB dengan sikap biasa-biasa saja. Ajakan dan dorongan beberapa teman untuk membuka FB saya tanggapi dengan jawaban “entar aja, ah” atau kadang-kadang penolakan langsung. Beberapa teman menyebutkan keunggulan dari FB dibandingkan FS, salah satunya di FB ada foto-foto yang bisa dikomentari. Setahu saya di FS juga ada tapi saat itu saya sempat melirik halaman FB teman dengan komentar yang panjang dan lucu-lucu. Hati saya pun luluh dan akhirnya membuka akun FB juga.
          Pada suatu masa saya sempat ketagihan berstatus ria di FB. Apa lagi di sana saya ketemu lagi teman-teman sekolah dan teman-teman di tempat pekerjaan yang lama. Bercanda melalui saling berbalas komentar sungguh mengasyikkan. Melalui FB juga kami bertemu secara nyata dengan teman-teman lama, kegiatan ini sering disebut kopdar (kopi darat). Hingga saat ini saya masih meng-update status dan mengomentari status serta foto teman walau tidak terlalu intens seperti dulu.

3. Twitter 

          Twitter adalah salah satu situs social networking dan micro-blogging yang saat ini sangat populer di internet, mungkin kepopulerannya hampir menyamai kepopuleran Facebook. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut dengan tweet. Kita bisa menulis tweet ini dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau bisa juga melalui SMS.

        Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain dengan cara mem-follow account Twitter mereka, dan sebaliknya orang lain pun bisa mem-follow account Twitter kita. Nah.. tingkat kepopuleran seseorang di Twitter bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang tersebut. Salah satu account Twitter yang paling banyak di-follow oleh orang-orang adalah account Twitter-nya Ashton Kutcher, ya.. aktor Hollywood tersebut saat ini memiliki lebih dari 3 juta follower di account Twitter-nya.

4. Google Plus 


        Google plus adalah jejaring sosial baru yang diluncurkan oleh raksasa internet, google. Tentu saja hal ini dilakukan untuk mengikis dominasi Facebook yang sangat berjaya di dunia jejaring sosial dalam beberapa tahun ini. Google Plus dikembangkan dengan nama proyek “Emerald Sea”, proyek rahasia ini sendiri memakan waktu satu tahun lebih dan dipimpin oleh Google Senior VP of Social, Vic Gundotra dan Google VP Product of Google Apps, Bradley Horowitz serta diperkirakan menelan biaya sekitar 585 juta dollar.
      Saat ini Google plus telah beranggotakan hampir 20 juta pengguna di minggu kedua setelah peluncurannya. Dengan anggota yang begitu banyak, admin google plus membatasi jumlah anggota google plus dengan hanya menggunakan sistem invite untuk setiap pendaftarannya. Banyak yang mengatakan, bahwa tujuan dari google plus ini adalah untuk menyaingi facebook sebagai jejaring sosial nomor 1 di dunia saat ini. Namun, semoga saja ini hanya isu belaka yang ingin mengadu dombakan keduanya.

        Fitur-fitur yang dikeluarkan Google Plus sangat canggih dan banyak sekali. Seperti fitur hangout (webcam), huddle, automatic circles, sparks, dan lain-lain yang tidak dimiliki facebook lawannya (baca: Cara Daftar Google Plus (Google+). Namun kabarnya, minggu ini Facebook bekerja sama dengan Skype meluncurkan fitur video chat sehingga 750 juta penggunanya di seluruh dunia dapat melakukan video chat baik one-to-one maupun berkelompok. Fitur ini ditengarai merupakan "jawaban" Facebook atas fitur Hangouts di Google Plus.

         Google+ (Google Plus) juga telah melakukan pemanasan dengan cara menebar +1 button beberapa bulan yang lalu di setiap hasil pencarian search engine dimana pengguna pada saat melakukan pencarian dalam keadaan login di gmail baru fitur ini dapat terlihat. Untuk anggota G+ sementara waktu ini masih dibatasi lewat invitation saja. Jika sebelumnya google juga pernah melempar produk baru seperti Google Wave dan Google Buzz tetapi kurang banyak peminatnya, Dengan kehadiran Google Plus apakah dapat mendulang kesuksesan nantinya?

         
         Menurut kabar yang banyak beredar (bloggerbuster.com), Google Plus One ini fungsinya hampir sama dengan tombol “like”  nya facebook. Namun para blogger juga menyebutkan bahwa bisa saja di masa yang akan datang Google Plus One ini menjadi tolak ukur perangkingan suatu web/blog sebagai yang paling banyak di rekomendasikan. Dengan semakin banyak orang yang merekondasikan ini maka posisi blog di SERP akan semakin baik dan peluang muncul di Page One Google juga semakin besar. Oh ya saat bulan maret saya ingat dalam promosinya  di akun google adsense saya, "Pasang google +1 di situs Anda untuk hasil pencarian lebih baik dengan rekomendasi dari teman-teman Anda"


Sumber : 


4 komentar: